Pagar Samping SDN 11 Angata Butuh Bantuan Pemerintah -->

Kategori Berita

Pagar Samping SDN 11 Angata Butuh Bantuan Pemerintah

Media Koltim @ Karyanya Anak Lokalan
Friday, 19 April 2019

Kepala SDN 11 Angata, Hamoria, S.Pd
ANGATA,KONSEL.ONLINE- SDN 11 Angata yang terletak di kecamatan Angata Kabuten Konawe Selatan (Konsel) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terkendala dengan beberapa prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) diantaranya, Pembangunan Pagar.  

 Meski bagian depan telah  terbuat dari beton. Namun Pagar tersebut belum seutuhnya ditunjang dengan dukungan Pagar keliling yang memadai sehingga sekalipun bagian depan sudah ada, namun fungsinya sebagai pengaman belum maksimal.

 Pasalnya, sekolah tersebut sering dimasuki hewan piaran liar, seperti, Sapi, dan Anjing karena pagar yang digunakan dibagian samping dan belakang gedung, hanya terbuat dari batang pohon kayu yang dijejer dan tak menggunakan pilar penghalang itupun sudah lapuk sehingga hewan piaraan liar terkadang bebas keluar masuk menebarkan urin dan kotoran.

 Kepala SDN 11 Angata, Hamoria mengatakan, karena  Hewan piaraan liar sering keluar masuk menebarkan kotoran, akibatnya pihak sekolah merasa tergangggu saat melaksanakan KBM.

 Akhirnya kita mengajar disini terganggu karena bau urin dan kotoran hewan,”kesalnya saat ditemui beberapa waktu lalu. 

 Kendatipun sekolah tersebut sudah pernah dipagar, menurut dia,  namun pagar tersebut tidak dapat bertahan lama, karena bahannya hanya terbuat dari kayu dan kini sudah lapuk dan rusak.

 “Sebenarnya ini semua disamping sudah pernah dipagar ,tapi tiang-tiang ada berapami saya periksa sudah lapuk dan roboh,”jelasnya.

 Selain terkendala dengan kondisi Pagar kata dia, sekolah tersebut masih kekurangan mobiler, khususnya lemari, karena lemari yang ada di ruang kelas sudah tidak dapat menampung dokumen sekolah dan sejumlah buku paket, selain karena masih kurang, lemari yang ada ternyata sudah tidak layak digunakan karena sudah rusak akibat termakan usia.

 “Mobiler saya lihat ini umumnya dikelas sudah hancur semua dan lapuk dan biarbagaimanapun ini buku paket juga selain di perpustakaaan perlu juga ada dikelas supaya buku-buku administrasi di kelas bisa tertata rapi,”paparnya.

Pantauan di lokasi,  bukan hanya pagar dan Mobilernya, Gedung Ruang Kelas Belajar (RKB)  untuk 1 unit sebanyak tiga ruang, perlu mendapatkan bantuan rehabilitasi karena kondisi gedung sudah termakan usia selain lantainya hanya terbuat dari semen yang sudah tidak sesuai dengan saman untuk di gunakan sebagai tempat kegiatan belajar, sejumlah plaponnya sudah rusak dan jatuh sehingga bisa mengakibatkan KBM tidak nyaman dilakukan.

 “Itu untuk satu unit tiga ruang hancurmi lantainya dan plaponnya di dalam sudah rusak,”ujar kepsek sambil menunjuk kearah (gedung red).


Dengan kondisi tersebut maka pihak sekolah sangat butuh bantuan pihak pemerintah terkait agar proses kegiatan belajar mengajar lancar dan dapat terpenuhi.

 “Iya semoga sekolah ini mendapatkan perhatian dengan beberapa kekurangan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar,”harapnya.

 Lebih lanjut Ia mengharapkan agar sekolah yang dinahkodainya mendapat kebijakan pemerintah untuk menambah guru yang statusnya ASN, karena jumlah guru ASN yang ada hanya 4 termasuk dirinya sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) sementara guru yang berstatus honorer alias Guru Tidak Tetap (GTT) berjumlah 6 orang.

 “Semoga ada tambahan karena guru PNS disini hanya tiga orang ditambah saya sebagai kepala sekolah jadi hanya empat orang,”tuturnya dengan nada berharap.

Info : K.O

Penulis : Darson

1711 Viewers
loading...