Bagaimana Cara Suku Tolaki Menangkap Anoa Zaman Dahulu ? -->

Kategori Berita

Senin, 14 April 2025

Bagaimana Cara Suku Tolaki Menangkap Anoa Zaman Dahulu ?

Media Koltim @ Karyanya Anak Lokalan
Friday, 3 January 2020
wikipedia
Anoa merupakan satwa  langkah dan liar yang hanya terdapat di jazirah Sulawesi khususnya  di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Suku tolaki menyebutnya Kadue, adapun bentuk bintang tersebut seperti Sapi dan juga mirip Kerbau tanduknya runcing dan menghadap kebagian punggungnya  ukuran badanya  lebih kecil dari Sapi  sehingga orang biasa juga menyebutnya Sapi hutan.

Anoa dapat digolongkan menjadi dua spesies yang berbeda, yaitu anoa dataran rendah dan anoa yang tinggal di pegunungan sehingga  anoa dataran rendah relatif lebih besar dibandingkan dengan anoa yang tinggal  di dataran tinggi. Bentuk  kaki bagian depan biasanya  berwarna putih atau menyerupai  sapi dan bergaris hitam ke bawah.

 Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau  ada juga yang mirip sapi sedangkan bentuk kepalanya  menyerupai kepala sapi kalau  kaki dan kuku menyerupai banteng .Sehingga jangan heran kalau satwa ini sangat berbahaya bagi manusia kekuatan pisiknya menyerupai banten ,menurut orang tua di kampung saya dulu jika orang bertemu anoa dihutan mereka langsung memanjat pohon namun binatang tersebut bahkan biasa menunggu di bawahnya jika pohonnya besar, namun jika pohon tempat memanjat agak kecil anoa tersebut melabrak pohon dengan tanduknya, tak sedikit orang yang bertemu anoa di hutan dulu banyak celaka di obrak abrik anoa bahkan sampai menghilangkan nyawa.

Namun walaupun anoa berbahaya tapi dagingnya enak, sehingga suku Tolaki di zaman dahulu selalu berusaha menangkapnya dengan menggunakan akal dalam bebagai cara,  lalu  bagaimana cara yang ampuh mereka  menangkap anoa pada  zaman dahulu ?.  Sementara anoa sangat berbahaya ?
Caranya,   mereka  membuat perangkap melalui lobang dalam tanah yang mereka namakan Katilombu, cara membuatnya  yaitu, mereka  menggali tanah seperti lagi menggali sumur, dengan kedalaman hingga 2 sampai 3 meter pada bagian dalam mereka juga  memasang bambu runcing yang tebal yang mereka sebut Osungga yang bentuknya seperti tombak. setelah selesai dipasangkan Osungga, lalu dibagian atas ditutupi  daun dengan cara yang rapi hingga menyerupai  seperti permukaan tanah yang  seolah-olah masih jalan yang mulus, sedangkan disamping kiri dan kanan lobang di buatkan palang penghalang  yang menyerupai pagar agar anoanya yang akan  lewat hanya bisa lewat  dibagian pintu permukaan lobang.

 Kurang lebih satu setengah meter dari permukaan lobang kayu dipasang melintang pada dua arah, maksudnya jika anoa muncul dari arah sebelah dia akan melompat melangkahi kayu yang melintang begitupun disebelahnya tergantung anoanya dari arah mana saja, jadi saat anoanya muncul tidak ada pilihan  lain dia harus melewati pintu itu,  namun sebelum lewat terlebih dahulu  anoa akan  melangkahi kayu  yang dipasang melintang tadi  pada saat itulah anoanya menginjakan kakinya di permukaan lobang yang dalam keadaan rata karena tertutupi daun yang dtahan oleh ranting-ranting kayu  yang rapuh dan dijejer sebagai kerangka penahan lantai. Saat anoa melangkahi kayu melintang  menggunakan kaki depan  disitulah anoanya terperangkap dan jatuh kelobang yang ditancapkan osungga hingga tertusuk di dalam lobang.

Begitulah cerita orang tua dikampung saya yang pernah ikut menangkap anoa dengan cara seperti yang saya jelaskan diatas tadi lebih dan kurangnya  mohon dimaklumi  terima kasih atas kunjungannya.


1711 Viewers
loading...