Sebelum kita
melangkah ketopik pembahasan terlebih dahulu kita mengetahui sekilas tentang keberadaan
suku Tolaki. Tolaki adalah Sebuah etnics
atau suku yang terbesar di provinsi Sulawesi
Tenggara (Sultra). Suku Tolaki tersebar di tujuh kabupaten dan kota di provinsi
Sulawesi Tenggara yakni, Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe
Utara, Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur.
Setiap tempat
masing-masing memiliki gaya bahasa atau
dialek bahasa yang berbeda misalkan, dialek bahasa Tolaki bagian Mekongga dan
Konawe bahkan dalam skop satu wilayah
kabupaten ada perbedaan dialek di beberapa wilayah kecil misalnya untuk kabupaten Kolaka Timur, seperti, Desa dan Kecamatan, misalkan dialek bahasa
tolaki yang mendiami desa Lalolae, Simbune
dan Loea. Untuk dialek bahasa Tolaki di Loea pengucapan kata biasanya
hanya satu hurup dan cara pengucapannya lebih cepat dan lurus misalnya, umbe, aria, miu ?, dan untuk dialek
Tolaki yang mendiami Simbune dan Lalolae pengucapan kata biasanya saat
menyebutkan satu kata menggunakan dua hurup, misalnya, umbee, doki ariaa, miuu?, namun walaupun dialek berbeda tapi
maknanya sama yaitu, Kita dari mana?.
Sementara untuk perbedaan
penyebutan Kata dengan makna yang berbeda biasanya dipengaruhi dari jarak tempat karena hanya
terdapat pada suku Tolaki yang mendiami Konawe dan Mekonnga, sebenarnya Secara umum
penggunaan bahasa Tolaki sama, hanya memang ada sejumlah penggunaan kata yang
maknanya sama tapi pengucapan berbeda misalnya :
Pendamo dan Pewiso, untuk makna atau terjemahannya kedalam bahasa Indonesia
yaitu, Masuk, namun dalam penggunaannya “Pendamo”
biasanya digunakan ketika orang dipersilahkan untuk memasuki salah satu ruangan
misalnya di dalam rumah, mari masuk =maindo pendamo dan penggunaan kata ini kebanyakan hanya
dimengerti suku Tolaki bagian Kolaka
atau Mekongga, sementara untuk Tolaki bagian Konawe, Konawe Selatan, dan Utara biasanya
mereka tidak mengerti penggunaan kata
ini (Pendamo). Untuk dapat mengerti maka seharusnya maindo pewiso, atau labih
dipahami ikeni pewiso. Namun untuk
Tolaki mekongga penggunaan kedua jenis kata biasanya dapat dimengerti,
begitupun sebaliknya ada juga penggunaan kata yang diucapkan Tolaki bagian
Mekongga dan Konawe keduanya dimengerti Tolaki bagian Konawe, maksudnya penggunaan
kedua jenis kata dapat dimengerti oleh suku Tolaki bagian Konawe tapi Tolaki bagian
Mekongga tidak mengerti misalkan, Purundawa dan Purorembu.
Berikut sejumlah penggunaan kata yang
berbeda dalam bahasa Tolaki tapi maknanya sama :
Mepokondau- Mepaguru = (Belajar)
Kaluku (Konawe)- Oni,I (Mekongga) =
Kelapa
Peanihi (Konawe)– Ohio (Mekongga)= Garam
Sanggina-Sarapu= Tunangan
Purundawa-Purorembu = Sayur
Kononio, Opuito (Mekongga)-Tambuoki (Konawe)=
Tidak ada (habis)
Mondae (Konawe) –Meilo (Mekongga) =
Jauh
Waindo(Mekongga)-
Toude(Konawe) = Kah, penggunaannya misalkan, inggomiu waindo, inggomiu
toude yang artinya kita,kah
Kaasih
(Mekongga) –Deela (Konawe)= Kasihan
Moturu- Moiso = Tidur
Modui (Mekongga)-Mosonggi (Konawe)=Makan Papeda (Sinonggi)
Moturu- Moiso = Tidur
Modui (Mekongga)-Mosonggi (Konawe)=Makan Papeda (Sinonggi)
Woinahu
(Konawe)-Iwoi Mokula (Mekongga) = air
panas (Diperuntukan, seperti Teh panas, Kopi panas dan lain-lain.
Olese (Konawe)- Pinisi (Mekongga)=Buah Langsat
Osole(Konawe)-Gandu (Mekongga)= Jagung
Mosonggi (Konawe-Modui (Mekongga)=Makan Papeda (Sinonggi)
Mondatapi (Konawe)-Mobusu (Mekongga)= Mencici Pakaian
Mewohiki (Mekongga)-Mekabusa (Konawe)=Membersihkan lubang urin
Morarehi (Kolaka)-Modadasi (Konawe)=perintah untuk cepat-cepat
Sulepe-Salupi=Tali pinggang
Olese (Konawe)- Pinisi (Mekongga)=Buah Langsat
Osole(Konawe)-Gandu (Mekongga)= Jagung
Mosonggi (Konawe-Modui (Mekongga)=Makan Papeda (Sinonggi)
Mondatapi (Konawe)-Mobusu (Mekongga)= Mencici Pakaian
Mewohiki (Mekongga)-Mekabusa (Konawe)=Membersihkan lubang urin
Morarehi (Kolaka)-Modadasi (Konawe)=perintah untuk cepat-cepat
Sulepe-Salupi=Tali pinggang
Oke sobat
masih banyak perbedaan kata yang belum dituliskan silakan kunjungi dilain hari
terima kasih atas kunjungannya.
loading...